AVONTUR | Mengejar Mimpi dari Seberang Sungai
HilariusJourney.wordpress.com – PERJUANGAN Gebi, siswa kelas II SD Bidi
Praing, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, NTT, untuk menuju sekolah
tidak semudah anak sekolah lai ndi kota besar. Gebi dan 28 siswa SD lainnya
setiap hari berjalan kaki lebih kurang 1,5 jam untuk sampai di sekolah. Tidak
hanya itu, ia dan kawan-kawannya pun harus berenang menyeberangi Sungai
Kambaniro karena tidak ada jembatan atau eretan yang tersedia. Perahu donasi
gereja tertambat di seberang sunga itak berguna karena tida ada petugas yang
mengoperasikan perahu.
Dari seberang sungai samar terlihat empat bocah mungil muncul dari
balik semak, berlari kecil menuju bibir sungai yang memiliki lebar 65 m, saat
kondisi normal. Atu per satu pakaian yang melekat di tubuhnya ditanggalkan
hingga tak sehelai benang pun tertinggal .tanpa ragu, Gebi melompat dan
menyerahkan tubuhnya ke dalam aliran sungai keruh yang mengalir deras. Setiap
pergi sekolah, Gebi berenang menyeberangi aliran sungai yang sama sebanyak dua
kali. Sama artinya ia seitap hari berenang sejah 260 m untuk pergi dan pulang
sekolah. Jika musim hujan, air sungai meluap dan lebar sungai pun bisa mencapai
150 m. saat seeprti inilah aktivitas sekolah sering kali diliburkan. Siswa tak
berani menyeberang dan sebagian jalan menju sekolah ikut terendam banjir cukup
tinggi.
Sesampai di tepi sungai, masih basah air menyelimuti tubuhnya,
menetes deras dari ujung rambut. Tanpa berseka handuk, pakaian seragam pramuka
lusuh tak disetrika langsung dikenakan. Tidak ad ratu murung atau sedih,
senyumnya selalu mengembang sejak tubuhnya berserah kepada alam. Ia bergegas
menuju sekolah, disambut sapa kawan-kawan yang berjumpa di simpang jalan.
Uang jajan dua ribu rupiah di kepalan tangan ikut basah terkena
tetesan air, ia belikan sepotong donat dengan taburan tepung gula di atasnya.
Dibagikan sepotong donat kepada kawan di sebelahnya. Ia belum sempat sarapan di
rumah, mungkion juga lapar setelah berjalan jauh dan berenang menyeberangi
sungai.
Gebi dan 28 siswa sekolah lainnya adalah potret anak Indonesia yang
berjuang keras mendapatkan pendidikan dasar, berjuang keras mewujudkan
cita-cita dan mimpinya. Meski ia tahu, sekolah dasar mungkin menjadi pendidikan
terakhirnya. Sekolah menengah pertam dan sekolah menengah atas hanay da di
kota, jaun dari kampung tempatnya tinggal. Orangtua yang keterbatasan ekonomi
tak sanggup mengongkosi. [*/hilariusjourney.wordpress.com |Sumber : Kompas | Minggu, 30
April 2017 | Oleh : Lucky Pransiska]
Excerpt : Kanada menjadi salah satu
destinasi menantang para wisatawan mancanegara. Tak heran jikjumlah turis ke
negara damai ini selalu bertambah setiap tahunnya. Jika tertarik jalan-jalan
Alaska dan kanada, berikut ini beberapa destinasi wisata keren yang wajib
dikunjungi.
Comments
Post a Comment