EKSPEDISI CINCIN API |KRAKATAU|Lahir Kembali
SEJARAH VULKANOLOGI GUNUNG KRAKATAU
Tukang-Jalan.com®
- SUKSESI ALAM Proses kolonisasi jenis tumbuhan dan satwa di Pulau
Rakata, Panajng, dan Sertung sudah berjalan cukup lama, yaitu setelah letusan
1883 hingga sekarang. Sementara Pulau Anak Krakatau yang muncul pada tahun
1927-1929, kolonisasi berjalan baru dalam beberapa tahun (sekitar 75 tahun).
Di Pulau Anak Krakatau, daerah
pungung gunung umumnya masih gundul karena suhu tinggi dan kekurangan air. Di
daerah ini dijumpai jenis tumbuhan pioneer, seperti gelagah (Saccharum spontaneum) yang bersimbiosis
dengan Azospirillum lippoterrum. Pada
bagian bawah yang ditumbuhi gelagah terjadi proses pelapukan pasir di
sekitarnya yang kemudian akan tumbuh jenis Melastoma
affine dan jenis-jenis tumbuhan lain.
Saat ini, keanekaragaman flora di
kepulauan Krakatau tercatat, antara lain, 206 fungi, 13 jenis Lichenes,
61 jenis Paku-pakuan (Pteridophyta)
dan sekitar 257 jenis Spermatophyta.
Sementara faunanya terdiri dari
mamalia, sperti jenis rattus (tikus) dan megaderma (kalong). Kelompok aves ada
sekitar 40 jenis dari berukuran besar hingga kecil di antaranya Centropus benalensis, Corpimolgus offinis,
Falco severus, Llage nigra, Tercrycotera relitea, Plegadis sp, dan Nectarina sp. Kelompok reptilian selain
biawak dan penyu, jug didapati ular, dari ukuran besar, seperti sanca, hingga
yang relative kecil.
Pengaruh terhadap dunia, akibat letusan Gunung Krakatau:
Suara letusan terdengar di sepertiga
belas permukaan ubmi dari yang paling jauh di barat di Kepulauan Mauritius
(4.800 km) ke Australia Selatan (3.200 km).
Selama dua hari debu letusan jatuh
di pantai Afrika Utara.
Gelombang pasang menerjang sepanjang
8.700 km, mencpaai Port Elizabeth, Afrika Selatan.
Flutuasi pasang tercatat di dalam
Terusan Inggris sejauh 17.800 km.
Kenaikan tekanan atmosfer tercatat
pada barometer sebesar tujuh kali di seluruh dunia.
Debu di dalmaatmosfer membuat
kegelapan yang luar biasa di seluruh dunia.
Sejumlah besar batu terapung-apung
di atas permukaan laut dan masih terus ditemui pada tahun 1885.
Letusan Krakatau pada tahun 1883,
walaupun lebih kecil dari letusan letusan sebelumnya, menunjukkan kejadian yang
paling mencekam sepanjang sejarah.
Kembalinya kehidupan Krakatau:
Datangnya laba-laba
1884, cotteau menemukan laba-laba yang sedang menjalin jaring.
Datangnya tikus
1915, Dammerman menemukan tikus. Menurut dugaan, tikus menumpang perahu warga
Jerman, Handl, yang tinggal dselama dua tahun untuk memanfaatkan batu apung
.tikus juga dapat menumpang perahu nelayan yagn sering singgah di sana.
Pohon kelapa muda
1919, Dr Docters Van Leeuwen menemukan biji kelapa yang dibawa arus laut hingga
mencapai pantai, yang kemudian tumbuh.
Datangnya ular dan
biawak 1921, Jacobson menemukan biawak dan ular piton yan diduga datang ke
Krakatau dengan berenang.
Datangnya buang
anggrek 1933, Dr FW Went menemukan buang anggrek. Biji anggrek sangat kecil dan
mudah diterbangkan angin.
[*/tukang-jalan.com dari KOMPAS,
|OLEH : AHAMD ARIF,INDIRA PERMANASARI, YULIVINUS HARJONO,C ANTO SAPTOWALYONO]
Baca juga :
Krakatau menyingkap rahasia kehidupan bisa juga disaksikan melaui audio visual
dengan judul Krakatau, krakatu reveal (BBC) dan Journey from the center of the
earth. Jejak ekspedisi melalui foto 360 derajat ‘virtual reality’ di www.cincinapi.com. Ekspedisi cincin api Krakatau
menyingkap kehidupan bisa diunduh melalui App Store. Lihat juga video nya
“Krakatau Purba dan Letusannya” di vod.kompas.com/krakataupurba dan sebagai
selingan bisa unduh article : pulang ke rumah
desa
Keywords :
Krakatau,Anak Krakatau
Tags :
Anak Krakatau,krakatu,Supervolcano.
Description
: 15 Agustus 2011, Langit cerah
tanpa awan. Matahari terasa dekat, teriknya memanggang. Puncak Anak Krakatau
menyemburkan asap tipis, delapan puluh meter dari jangkauan. Batua nlepas
berguguran saat diinjak dan udara bertuba menyesakkan napas.
Excerpt : pembentukan kompleks Gunung Krakatau pada masa pra sejarah diawali
dengan adanya sebuah gunung api besar yang disebut Krakatau Besar dengan bentuk
seperti kerucut.
Pada ratusan ribu tahun lalu terjadi
letusan dahsyat yang menghancurkan dan
menenggelamkan lebih dari 2/3 bagian Krakatau. Letusan tersebut menyisakan tiga
pulau kecil yaitu Pulau Rakata, Panjang, dan Sertung.
Pertumbuhan lava yang terjadi di
dalam Kaldera Rakata membentuk dua pulau vulkanik baru, yaitu Danan dan
Perbuatan.
Pada tanggal 27 Agustus 1883 terjadi
letusan besar dan menghancurkan sekitar 60% tubuh Krakatau di bagian tengah
sehingga terbentuk lubang kaldera dengan diameter lebih kurang 7 km dan
menyisakan pulau kecil, yaitu Pulau sertung, dan Panjang.
#Tim ekspedisi cincin api menapak lereng Gunung Anak
Krakatau, Perairan Selat Sunda, Senin (15/8). Sejauh mata memandang menuju
puncak kaldera Gunung Anak Krakatau, hanyalah jalur berpijak yang rawan longsor
berupa batuan runcing, pasir, abu, dan bom-batuan pijar yang telah mendingin.
#Gunung Anak Krakatau lahir kembali dari kedalaman 180 m, pascaerupsi
tahun 1883, dan terus bertambah tinggi hingga saat ini, Perairan Selat Sunda,
Rabu (17/8). Gunung di tengah Perairan Selat Sunda di antara Pulau Jawa dan
Sumatera ini menarik untuk dicermati, tak hanya dari atas, tetapi juga dari
bawah permukaan air tempat ia berada.
Comments
Post a Comment